A.
Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja
dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan kedalam perilaku menyimpang.
Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat
membahayakan tegaknya sistem sosial. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku
yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja.
Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Untuk mengetahui
latar belakang perilaku menyimpang perlu membedakan adanya perilaku menyimpang
yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya karena si pelaku kurang
memahami peraturan yang ada. Ada tiga hal yang berperan penting dalam perilaku
remaja:
1. Keluarga. Orang tua otoriter dapat memunculkan remaja untuk
melakukan pemberontakan. Orang tua permisif, menyebabkan remaja
mencari-cari perhatian dengan semua
tingkah lakunya yang menjurus kepada kenakalan remaja.
2. Pergaulan. Tekanan teman, rasa solidaritas dapat memunculkan
perilaku kenakalan remaja.
3. Remaja itu sendiri.
Ø Kartono, ilmuwan sosiologi mendefinisikan kenakalan remaja seperti
berikut.
“kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris
dikenal dengan istilah juvenile
delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan
oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk
perilaku yang menyimpang”.
Ø Menurut santrock
“kenakalan remaja merupakan kumpulan dari
berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial sehingga
terjadi tindakan kriminal.”
B.
Jenis-jenis kenakalan remaja
1. Penyalahgunaan narkoba
Penyalahgunaan narkoba tidak hanya menimpa
remaja di daerah perkotaan. Remaja dimanapun berada bisa terpengaruh dampak
negatif dari penggunaan narkoba. Hal ini bisa terjadi karena pada awalnya
remaja hanya ingin mencoba, namun ternyata bisa terjebak menjadi pecandu
narkoba.
2. Seks bebas
Kondisi yang sangat mengkhawatirkan adalah saat
ini banyak remaja yang sudah melakukan hubungan seks pra nikah. Hal ini
mengakibatkan penurunan moralitas. Tidak dapat dielakkan, adanya pornografi
yang mudah diakses oleh siapa saja mempengaruhi remaja untuk melakukan seks
bebas.
3. Tawuran antara pelajar
4. Pencarian identitas dan rasa solidaritas remaja terhadap kelompok
atau komunitasnya mendorong remaja untuk melakukan apa saja demi keutuhan
kelompoknya. Konflik antar kelompok bisa saja terjadi karena ada kelompok
remaja lain yang merasa diganggu aktivitas maupun eksistensinya. Tidak jarang
kelompok-kelompok pelajar (geng) sampai harus berurusan dengan polisi karena
tawuran dengan geng lain.
C.
Penyebab terjadinya kenakalan remaja
Perilaku ‘kenakalan’
remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun
faktor dari luar (eksternal).
1. Faktor internal
a. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri
rema memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya
perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas
peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi
kedua.
b. Kontrol diri yang lemah.
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan
membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima
akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah
mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan
kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
2. Faktor eksternal
a. Keluarga. Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar
anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku
negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu
memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap
eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
b. Teman sebaya yang kurang baik.
c. Komunitas atau lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
D.
Mengatasi kenakalan remaja
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa
dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan
sebanyak mungkin figur orang –orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya
dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal
pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan
point pertama.
3. Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta
keluarga yang harmonis, komunikatif, dan yaman bagi remaja.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua
memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika
ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
dan jangan lupa mampir ke hostel kita ya
BalasHapusHOSTEL MURAH DI BANDUNG COCOK UNTUK BACKPACKER