Penyebab utama meningkatnya panas laptop adalah kotoran dan
debu yang menumpuk pada sistem pendingin. Biasanya kotoran ini menyumbat kisi
radiator, sehingga aliran udara panas tidak bisa dibuang dengan lancar.
Hasilnya, panas akan menumpuk dalam casing dan suhu prosesor meningkat drastis.
Bagaimana kalau laptop kita yang kepanasan? Tentu akan
merusak beberapa komponen didalamnya. Meskipun produsen laptop telah mendesain
komponen-komponen ini kuat dalam suhu tertentu, namun laptop yang panas
performanya akan menurun. Laptop menjadi tidak awet dan sangat mudah hang!
Inilah 5 tips komputer jitu agar laptop tidak kepanasan :
1.
Kalau
kalian seorang gamer mania, aturlah lama waktu bermain game. Karena terlalu
lama menggunakan laptop dapat menyebabkan laptop cepat panas. Dan LCD adalah
salah satu bagian laptop yang sangat rentan panas.
2.
Hindari
ruangan yang tertutup atau ruangan yang sirkulasi udaranya tidak baik.
Sebaiknya, gunakanlah laptop di ruangan ber-AC atau di tempat terbuka (tapi
jangan langsung di bawah matahari lho!!)
3.
Gunakan
cooling pad. Cara ini paling umum, tapi sebenarnya pemakaian cooling pad kurang
berpengaruh. Cooling pad yang paling murah paling hanya menurungkan temperatur
CPU 1-5C
4.
Bersihkan
kipas heatsink notebook dari debu. Biasanya kalau laptop sudah lama dipakai,
maka debu akan numpuk di kipas & heatsink. Debu akan menghalangi hembusan
udara panas keluar dan menyebabkan laptop menjadi panas.
5.
Ganti
thermal paste CPU. Setelah bersihkan heatsink dari debu, jangan lupa ganti
thermal paste. Thermal paste tidak berfungsi untuk mendinginkan CPU secara
aktif, melainkan membuat transfer panas dari CPU ke heatsink menjadi lebih
bagus.
6.
Undervolting.
Nah, cara yang ini langsung mengurangi panas di CPU sendiri dengan total biaya
0. Undervoltong adalah proses mengurangi voltase berlebih ke CPU dengan
menggunakan software. Undervolting tidak mempengaruhi performance sama sekali.
Yang mempengaruhi performance adalah overclock dan underclock. Tidak semua
prosesor sama, tiap model prosesor memiliki toleransi voltase yang berbeda.
Tapi daripada susah-susah menyetel voltase stabil terendah ke tiap chip, intel
memakai voltase standard yang stabil (dan tinggi) ke setiap chip. Masalahnya
adalah voltase standard pabrikan sangat tinggi. Proses undervolting memang memakan waktu, karena kita harus mencari
voltase stabil terendah untuk setiap multiplier di CPU. Multiplier berhubungan
dengan teknologi speedstep, daripada CPU bekerja full power tiap saat,
multiplier digunakan untuk mengatur clock CPU secara dinamik (tanda
multiplier:6x, 7x, 8x dst).
Source : MOP edisi 355
Tidak ada komentar:
Posting Komentar