Selasa, 24 April 2012

Kenakalan Remaja-Bimbingan Konseling



A. Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan kedalam perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu membedakan adanya perilaku menyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya karena si pelaku kurang memahami peraturan yang ada. Ada tiga hal yang berperan penting dalam perilaku remaja:
1.   Keluarga. Orang tua otoriter dapat memunculkan remaja untuk melakukan pemberontakan. Orang tua permisif, menyebabkan remaja mencari-cari  perhatian dengan semua tingkah lakunya yang menjurus kepada kenakalan remaja.
2.  Pergaulan. Tekanan teman, rasa solidaritas dapat memunculkan perilaku kenakalan remaja.
3.  Remaja itu sendiri.

Ø  Kartono, ilmuwan sosiologi mendefinisikan kenakalan remaja seperti berikut.
“kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang”.
Ø  Menurut santrock
“kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial sehingga terjadi tindakan kriminal.”

B.  Jenis-jenis kenakalan remaja
1.   Penyalahgunaan narkoba
Penyalahgunaan narkoba tidak hanya menimpa remaja di daerah perkotaan. Remaja dimanapun berada bisa terpengaruh dampak negatif dari penggunaan narkoba. Hal ini bisa terjadi karena pada awalnya remaja hanya ingin mencoba, namun ternyata bisa terjebak menjadi pecandu narkoba.
2.  Seks bebas
Kondisi yang sangat mengkhawatirkan adalah saat ini banyak remaja yang sudah melakukan hubungan seks pra nikah. Hal ini mengakibatkan penurunan moralitas. Tidak dapat dielakkan, adanya pornografi yang mudah diakses oleh siapa saja mempengaruhi remaja untuk melakukan seks bebas.
3.  Tawuran antara pelajar
4.  Pencarian identitas dan rasa solidaritas remaja terhadap kelompok atau komunitasnya mendorong remaja untuk melakukan apa saja demi keutuhan kelompoknya. Konflik antar kelompok bisa saja terjadi karena ada kelompok remaja lain yang merasa diganggu aktivitas maupun eksistensinya. Tidak jarang kelompok-kelompok pelajar (geng) sampai harus berurusan dengan polisi karena tawuran dengan geng lain.
C.  Penyebab terjadinya kenakalan remaja
Perilaku ‘kenakalan’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
1.   Faktor internal
a.   Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri rema memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
b.   Kontrol diri yang lemah.
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
2.  Faktor eksternal
a.   Keluarga. Perceraian orang tua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
b.   Teman sebaya yang kurang baik.
c.   Komunitas atau lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
D. Mengatasi kenakalan remaja
1.   Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang –orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2.  Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
3.  Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan yaman bagi remaja.
4.  Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5.  Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

KERJA SAMA - BIMBINGAN KONSELING



Standar kompetensi : mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan sosial secara emosional, sosial, dan intelektual.
Kompetensi dasar : memantapkan kematangan dan sikap tentang kehidupan sosial secara emosional, sosial, dan intelektual.
Indikator : a. memiliki kemampuan berinteraksi sosial yang wajar dan dapat bekerja sama.
b. mengembangkan keterampilan bekerja sama dalam kegiatan belajar.
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan ini diharapkan siswa dapat :
1.     Memiliki kemampuan berinteraksi sosial yang wajar dan dapat bekerja sama.
2.    Mengembangkan keterampilan bekerja sama dalam kegiatan belajar.
Materi Pembelajaran
A.   Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia terlahir di dunia selain sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial, maksudnya dalam kehidupan ini tidak akan terlepas bagi seorang individu mempunyai hak-hak dan kewajibannya untuk diri sendiri yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai makhluk sosial yang tidak terlepas hubungannya membutuhkan bantuan orang lain.
Anda tentu sering mendengar bahwa manusia merupakan makhluk individu dan sosial. Menusia merupakan makhluk pribadi tetapi tidak mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal ini mungkin sering anda dengar dan menjadi terasa klise. Kali ini cobalah memahami hal ini dengan cara dan pemahaman baru dari segi pengembangan diri.

1.  Interaksi dengan orang lain akan mempengaruhi perkembangan diri
Dari orang lain anda akan terinspirasi, mendapatkan dukungan. Anda juga akan terpacu untuk terus berkembang. Selain itu, orang lain dapat menjadi tolak ukur perkembangan diri anda sehingga anda mengetahui apakah perkembangan diri anda cepat atau lambat dibandingkan dengan orang lain.

2.  Interaksi sosial akan membuat anda secara pribadi memiliki eksistensi
Jika anda dapat melakukan sesuatu atau mengukir prestasi yang bermanfaat bagi peradaban manusia. Anda akan memahami bahwa hidup anda berarti bagi diri sendiri maupun orang lain. Eksistensi atau keberadaan anda diakui karena adanya manusia lain. Hal ini tentu berbeda dibandingkan jika, misalnya, anda melakukan sesuatu yang spektakuler di tengah padang pasir atau hutan belantara, tidak ada seorangpun yang tahu dan anda tidak mencoba memberitahukan pada siapapun. Hal hebat yang anda lakukan tidak akan menginspirasi orang lain, tidak akan diaplikasikan dan diapresiasi oleh siapapun, dan kemudian hilang begitu saja. Interaksi dengan orang lain, membangun jaringan merupakan unsur penting yang akan memacu perkembangan diri anda. Mulai saat ini anda dapat mencoba menciptakan interaksi yang bermakna. Anda adalah bagian dari sebuah jaringan besar interaksi sosial, dan kehadiran anda merupakan satu sumbangan berharga bagi satu langkah maju peradaban manusia. Sadarilah hal ini dari dalam setiap interaksi anda dapat melakukan hal yang terbaik bagi pertumbuhan diri anda dan orang lain.
B.    Pentingnya Kerja Sama
Dalam menjalani kehidupan sebagai makhluk individu maupun sosial, selalu diperlukan dukungan adanya kerja sama dalam menyelesaikan suatu tugas ataupun pekerjaan yang dibebankan kepada diri kita untuk pencapaian tujuan bersama.
Bagaimana agar kita dapat memikat orang lain mengikuti cara berpikir kita? Agar dapat menemukan suatu kesepakatan, berikut ini cara-cara mewujudkan kerja sama, diantaranya sebagai berikut :
1.     Satu-satunya cara memperoleh manfaat sepenuhnya dan menghindari adanya perdebatan.
2.    Tunjukkan penghargaan terhadap pendapat orang lain, jangan pernah berkata “anda salah”
3.    Kalau anda salah, akui dengan segera dan dengan simpatik.
4.    Mulailah dengan cara yang ramah.
5.    Buatlah orang lain mengatakan “ya”,”ya” segera.
6.    Buatlah orang lain yang lebih banyak berbicara.
7.    Biarkan orang lain merasa ide itu merupakan idenya.
8.    Cobalah dengan sungguh-sungguh untuk melihat segala sesuatunya dari sudut pandangan orang lain.
9.    Bersimpatilah dengan ide dan hasrat orang lain.
10. Imbau motif-motif yang lebih mulia.
11.  Dramatisir ide-ide anda.
12. Lemparkan tantangan.

Passing Bawah dalam Permainan Bola Voli


Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1985. ia adlah seorang Pembina pendidikan jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA di kota Holyoke, Massachusetts, Amerika Serikat.
Nama permainan in semula disebut “Minonette” yang hamper serupa dengan permainan badminton. Jumlah pemain di sini tak terbatas sesuai dengan tujuan semula yakni untuk mengembangkan kesegaran jasmani para buruh di samping bersenam secara missal. William G. Morgan kemudian melanjutkan idenya untuk mengembangkan permainan tersebut agar mencapai cabang olahraga yang dipertandingkan.
Nama permainan kemudian menjadi “volley ball yang artinya kurang lebih mem-volley bola berganti-ganti. Perkembangna permainan bola voli pada waktu itu di Amerika Serikat sangat cepat berkat usaha William G. Morgan.
Tahun 1922 YMCA berhasil mengadakan kejuaraan nasional bola voli di Negara Amerika Serikat. Pada saat perang dunia I tentara-tenatra sekutu menyebarluaskan permainan ini ke Negara –negara Asia dan Eropa terutama negarea Jepang, Cina, India, Filipina, Perancis, Rusia, Estonia, Latvia, Ceko-slovakia, Rumania, Yugoslavia dan Jerman.
Dalam perang dunia II permainan ini tersebar luas di seluruh dunia terutama di Eropa dan Asia. Setelah perang dunia II prestasi dan popularitas bola voli di USA menurun, sedang di Negara lain terutama Eropa Timur dan Asia berkembang sangat cepat dan massal.
Mengingat turnamen bola voli yang pertama (1947) di Polandia pesertanya cukup banyak, maka pada tahun 1948 I.V.B.F (international volley ball federation) didirikan yang beranggota 15 negara.
Indonesia mengenal permainan bola voli sejak tahun 1982 pada zaman penjajahan Belanda. Guru-guru pendidikan jasmani didatangkan dari negeri Belanda untuk mengembangkan olahraga umumnya dan bola voli khususnya. Di samping guru-guru pendidikan jasmani, tentara Belanda banyak andilnya dalam pengembangan permainan bola voli di Indonesia, terutama dengan bermain di asrama-asrama, di lapangan terbuka dan mengadakan pertandingan antar kompeni-kompeni Belanda sendiri.
Permainan bola voli di Indonesia sangat pesat di seluruh lapisan mayarakat, sehingga timbul klub-klub di kota besar di seluruh Indonesia. Dengan dasar itulah maka pada tanggal 22 januari 1955 PBVSI (persatuan bola voli seluruh indonesia) didirikan di Jakarta bersamaan dengan kejuaraan nasional yang pertama.
PBVSI sejak itu aktif mengembangkan kegiatan-kegiatan baik ke dalm maupun ke luar negeri sampai sekarang. Perkembangan permainan bola voli sangat menonjol saat menjelang Asian Games IV 1962 dan Ganefo I 1963 di Jakarta, baik untuk pria maupun untuk wanitanya.
Pertandingan bola voli masuk acara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta tahun 1951. setelah tahun 1962 perkembangan bnola voli seperti jamur tumbuh di musim hujan banyaknya klub-klub bola voli di seluruh pelosok tanah air.
Hal ini terbukti pula dengan data-data peserta pertandingan dalam kejuaran nasional. PON dan pesta-pesta olahraga lain, di mana angka menunjukkan peningkatan jumlahnya. Boleh dikatakan sampai saat ini permainan bola voli di Indonesia menduduki tempat ketiga setelah sepak bola dan bulu tangkis.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah perbolavolian Indonesia, PBVSI telah dapat mengirimkan tim bola voli yunior Indonesia ke kejuaraan Dunia di Athena Yunani yang berlangsung dari tanggal 3-12 september 1989. tim bola voli yunior putra Indonesia ini dilatih oleh Yano Hadian dengan dibantu oleh trainer Kanwar, serta pelatih dari Jepang Hideto Nishioka, sedangkan pelatih fisik diserahkan kepada Engkos Kosasih dari bidang kepelatihan PKON (pusat kesehatan olahraga nasional) KANTOR MENPORA. Dalam kejuaraan dunia bola voli putra tersebut, sebagai juaranya adalah :
1. uni Sovyet 5. Kuba
2. Jepang 6. Yunani
3. Brazil 7. Polandia
4. Bulagaria
Sedangkan Indonesia sendiri baru dapat menduduki urutan ke 15.Dalam periode di bawah pimpinan ketua Umum PBVSI Jendral (Pol) Drs. Mochamad Sanusi, perbolavolian makin meningkat baik dari jumlahnya perkumpulan yang ada maupun dari lancarnya system kompetisi yang berlangsung,; sampai dengan kegiatan yang dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri.

B. TEKNIK PERMAINAN BOLA VOLI
Teknik adalah suatu proses melahirkan dan pembuktian dalam praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang permainan bola voli.
Dalam mempertinggi prestasi bola voli, teknik ini erat hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik, taktik dan mental. Teknik dasar bola voli harus harus betul-betul dikuasai terlebih dahulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi permainan bola voli.
Penguasaan teknk dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsure yang ikut menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertandingan di samping unsur-unsur kondisi fisik, taktik dan mental.
Adapun teknik-teknik dasar permainan bola voli menurut sistematikanya adalah sebagai berikut :
a. teknik dasar pasing atas
b. teknik pasing bawah
c. set-up/umpan
d. smash :
1. normal smash
2. semi smash
3. push smash
e. servis :
1. servis tangan bawah
2. servis tangan atas
f. block/bendungan:
1. block tunggal
2. block berkawan



C. PASSING BAWAH BOLA VOLI
Passing bawah merupakan teknik dasar bola voli. Teknik ini digunakan untuk menerima servis, menerima spike, memukul bola setinggi pinggang ke bawah dan memukul bola yang memantul dari net. Passing bawah merupakan awal dari sebuah penyerangan dalam bola voli. Keberhasilan penyerangan tergantung dari baik buruknya passing bawah. Apabila bola yang dioperkan jelek, maka pengumpan akan mengalami kesulitan untuk menempatkan bola yang baik untuk para
penyerang.
Berikut tahap-tahap dalam melaksanakan passing bawah, yaitu:

1. Persiapan
* Bergerak kea rah bola dan atur posisi tubuh
* Genggam jari tangan
* Kedua tungkai merenggang santai, bahu terbuka lebar
* Tekuk lutut, tahan tubuh dalam posisi rendah
* Bentuk landasan dengan lengan
* Ibu jari sejajar, siku terkunci
* Lengan sejajar paha, punggung lurus
* Pandangan ke arah bola

2. Pelaksanaan
* Terima bola di depan badan
* Kaki sedikit diulurkan, lengan jangan diayunkan
* Alihkan berat badan ke depan
* Pukul bola jauh dari badan, gerakkan landasan ke sasaran
* Pinggul bergerak ke depan
* Perhatikan saat bola menyentuh lengan

3. Gerakan Lanjutan
* Jari tangan tetap digenggam, siku tetap terkunci
* Landasan mengikuti bola ke sasaran
* Lengan sejajar di bawah bahu
* Pindahkan berat badan ke arah sasaran
* Perhatikan bola bergerak ke sasaran

Beberapa kesalahan yang sering terjadi saat melakukan passing bawah dalam bolavoli antara lain:

• Ketika menerima bola lengan terlalu tinggi, kemudian lanjutan lengan berada di atas bahu
• Tubuh terlalu rendah karena pinggang ditekuk sehingga operan terlalu rendah dan kencang
seharusnya yang ditekuk adalah lutut.
• Lengan terpisah sesaat, sebelum, pada saat, atau sesaat sesudah menerima bola.
• Bola mendarat di lengan daerah siku.

D. Teknik Passing Bawah Bola Voli
1. Regangkan kaki sejajar bahu dan lutut agak di tekuk
2. Kedua tangan lurus dan dengan posisi kedua telapak tangan menyatu
3. Ayunkan tangan dari bawah ke atas dengan tetap mempertahankan posisi awal
4. Perkenaan bola ke lengan tergantung sasaran yang dituju (bila bola akan diangkat ke atas maka perkenaan bola ke tangan saat tangan lurus sejajar tanah)
5. Perkenaan bola pada lengan bawah
E. Analisa Gerakan Teknik Passing Bawah Bola Voli
Dalam olahraga bola voli terdapat berbagai macam teknik yang digunakan untuk permainan bola voli. Teknik tersebut antara lain: servis, passing bawah, passing atas, dan smash. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai analisa gerakan passing bawah . dalam permainan bola voli, teknik passing bawah paling banyak digunakan untuk itu setiap pemain harus menguasai teknik ini dengan baik. Dalam melakukan teknik passing bawah ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar passing bawah dapat dilakukan dengan baik, faktor tersebut antara lain:
1. Posisi kaki yang berdiri depan belakang serta membentuk sudut 45 derajatsaat menerima bola.
Penjelasan:
Posisi kaki yang berdiri depan belakang bertujuan agar pemain tersebut lebih mudah untuk mengontrol gerakan bola, karena dengan posisi tersebut pemain akan lebih leluasa dalam bergerak kesegala arah. Hal ini akan berbeda dengan posisi kaki yang sejajar, pasti akan lebih kaku dalam bergerak serta tertinggal satu langkah dalam mengejar bola , selain itu dengan posisi kaki yang di depan belakang memiliki keseimbangan yang lebih baik.
Untuk posisi kaki depan belakang yang ditekuk dan mengeper pada waktu menerima bola , hal ini bertujuan untuk menambah daya dorong tangan dan untuk mengontrol arah datangnya bola.
2. Posisi tangan yang selalu lurus,sejajar,dan berporos pada bahu
Penjelasan:
Posisi tangan pada waktu passing bawah sangat menentukan keberhasilan passing tersebut lurus dan terarah atau tidak melenceng. Posisi tangan yang benar adalah lurus,sejajar, dan menggenggam erat, pada saat melakukan passing ayunan tangan berporos pada bahu dan dilakukan dari bawah secara pasti. Posisi tangan yang tidak sejajar dan ditekuk akan sangat mempengaruhi gerakan bola, bola akan susah dikontrol dan mudah jatuh arah bola akan naik. Berbeda dengan posisi tangan yang sejajar dan lurus bola bisa di arahkan kemana saja.
3. Perkenaan bola dengan tangan
Penjelasan:
Selain posisi kaki dan tangan ada faktor yang mempengaruhi yaitu perkenaan bola dengan tangan. Hal ini akan berpengaruh terhadap arah bola, perkenaan yang benar yaitu di atas pergelangan tangan dan di bawah ruas siku. Mengapa demikian? Karena bagian tersebut merupakan bagian yang datar dan sejajar yang apabila digunakan untuk passing perkenaan bola akan tepat dan pantulan bola akan lurus.
4. Regangkan kaki sejajar bahu dan lutut agak di tekuk
Penjelasan:
Posisi kaki harus diperhatikan renggangkan kaki sejajar bahu dengan tujuan agar kaki bisa menopang berat badan dengan seimbang dan setabil pada saat melakukan passing. Kemudian lutut agak ditekuk bertujuan pada saat melakukan passing harus mengikuti arus datangnya bola dan bisa meredam kecepatan bola, sehingga pantulan bola pada lengan bawah bisa terarah dengan maksimal.
5. Ayunkan tangan dari bawah ke atas dengan tetap mempertahankan posisi awal
Penjelasan:
Pada saat passing arah ayunan harus dari bawah ke atas dengan tetap mempertahankan posisi awal agar pantulan perkenaan bola pada lengan bawah tepat pada bidang yang datar, dengan mempertahankan posisi awal bertujuan agar posisi tangan tidak berubah dan tetap sejajar.