Apakah kita akhir – akhir ini merasakan panas yang begitu
menyengat?
Akhir – akhir ini memang kita harus menghadapi panas yang begitu
menyengat. Hal ini disebabkan oleh pemanasan global. Tetapi apakah itu
pemanasan global?
Pemanasan global adalah naiknya suhu bumi secara bertahap akibat
terlalu banyaknya panas yang diserap bumi. Suhu udara di Indonesia tahun lalu
adalah 34.5° C, kini suhu udara naik menjadi 35°C. Hal ini tidak hanya terjadi
di Indonesia, tetapi juga di belahan dunia lain. Penyebabnya adalah pemanasan global.
Beberapa penyebab
– penyebab pemanasan global antara lain :
- Bertambahnya jumlah karbon monoksida, metana, dan nitrit oksida.
Beberapa penghasil gas – gas tersebut adalah sejumlah pusat listrik
yang membakar batu bara maupun minyak, pembuangan kendaraan, dan pembakaran
daerah hujan yang luas.
- Klorofluoro karbon ( CFC ).
Klorofluoro karbon ( CFC ) biasa digunakan sebagai pendingin pada
lemari es, freezer, dan AC; untuk menyemprotkan cairan dalam kaleng dengan
menggunakan aerosol; serta pada pabrik yang menggunakan proses tiupan, seperti
untuk pematrian dan pembersihan logam ataupun pada komputer dan halon ( gas yang
digunakan untuk memadamkan pembakaran ).
- Bahan kimia non CFC
Bahan kimia non CFC seperti cairan pembersih karbon tetraklorida, serta
bertambahnya asap dan debu akibat pembakaran.
Beberapa akibat
dari pemansan global adalah :
- Menipisnya lapisan ozon.
Menipisnya lapisan ozon dapat mengakibatkan sinar ultra violet masuk ke bumi dengan kuat. Radiasi ultra
violet sangat merugikan manusia,hewan dan tanaman. Sinar ultra violet B dapat
menimbulkan penyakit katarak pada mata, berkembangnya penyakit kanker kulit,
menurunkan kemampuan manusia untuk melawan infeksi biharzia dan kusta,
mengganggu proses fotosintesis pada tanaman baru sehingga menurunkan produksi
panen, seperti pada kedelai, gandum, padi, dan kapri.
- Hujan asam
Hujan pertama kali terjadi di Skandinavia pada tahun 1960-an. Para
ilmuwan memperhatikan bahwa ikan – ikan menyelam lebih dalam di danau dan
sungai – sungai dikarenakan air di permukaan sangat asam. Air asam ini terbawa
oleh hujan. Asam di dalam air hujan hampir semuanya berasal dari sulfurdioksida
dan nitrogendioksida yang dihasilkan oleh pembakaran batu bara atau minyak.
Sejumlah besar gas tersebut juga berasal dari pusat tenaga listrik. Gas – gas
ini dibawa ke dalam atmosfer dan disebarkan pada daerah yang luas oleh angin. Gas – gas
itu akan larut di dalam air hujan dan berubah menjadi asam sulfat dan asam
nitrat. Asam – asam ini merusak tanaman, hasil panen, dan bangunan.
- Cuaca yang tidak menentu
Cuaca di Indonesia akhir – akhir ini sulit di ramalkan. Banyak ramalan
cuaca dari Badan Meteorologi dan Geofisika yang salah. Hal ini bukan karena
sumber daya manusia Indonesia yang kurang berkualitas, tetapi karena pemanasan
global.
- Naiknya permukaan air laut
Naiknya permukaan air laut terjadi akibat dari mencairnya pulau – pulau
es di kutub. Hal ini menyebabkan banjir. Jika hal ini di gabungkan dengan cuaca
yang tidak menentu akan mengakibatkan gelombang tinggi. Nelayan – nelayan-pun
takut melaut. Akibatnya, negara merugi pada sektor ini.
Cara pencegahan :
- Lakukan pembatasan jumlah kendaraan.
- Lakukan penghapusan secara bertahap produksi CFC dan halon serta mengembangkan CFC yang ramah lingkungan.
- Hindari sedapat mungkin kegiatan yang menimbulkan banyak polusi.
- Reboisasi
- Lestarikan sumber daya alam
- Kurangi pemakaian listrik.
Lakukan pencegahan untuk mencegah bahaya pemanasan global yang lebih
besar lagi. Lakukan ini agar anak cucu kita dapat hidup bahagia. Ingat, alam
ini titipan anak cucu kita bukan warisan nenek moyang kita.
source : www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar